Garut – JejakInformasiJabar.com
Proses revitalisasi gedung SMK Muhammadiyah 3 Kadungora, Kabupaten Garut, yang bersumber dari anggaran senilai Rp 2.620.000.000, menjadi perhatian publik setelah tim media menemukan sejumlah hal yang dinilai janggal di lapangan.
Dalam peninjauan, papan informasi proyek ditemukan berada di bagian belakang lingkungan sekolah. Posisi tersebut dinilai kurang mudah diakses publik, padahal ketentuan informasi proyek pada umumnya dipasang secara terbuka di area depan lokasi pekerjaan.
Selain itu, sejumlah pekerja terlihat tidak mengenakan alat pelindung diri (APD) seperti helm keselamatan, rompi, atau sepatu kerja. Standar keselamatan pada pekerjaan konstruksi biasanya mensyaratkan penerapan K3 untuk melindungi tenaga kerja.
Informasi yang dihimpun tim menunjukkan pekerjaan tersebut dikerjakan oleh pihak ketiga. Namun secara administratif, hingga saat ini belum ada keterangan resmi terkait struktur pelaksana kegiatan. Salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa ketua pelaksana kegiatan berasal dari pihak internal sekolah.
“Setahu saya, pelaksananya itu dari pihak sekolah, Pak,” ujarnya singkat.
Tim juga mendapati bahwa tidak semua pekerja berasal dari lingkungan masyarakat sekitar sekolah. Beberapa menyebut ada tenaga kerja yang berasal dari luar daerah.
Berdasarkan informasi pada papan proyek, batas waktu pekerjaan tercatat hingga 15 Desember 2025. Namun, progres fisik di lapangan berdasarkan pemantauan masih berlangsung dan belum dapat dipastikan persentase penyelesaiannya.
Upaya konfirmasi telah dilakukan tim media melalui pesan WhatsApp kepada pihak sekolah, namun hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi yang diberikan. Tim tetap membuka ruang hak jawab kepada pihak pelaksana agar dapat memberikan penjelasan terkait pelaksanaan revitalisasi tersebut.
Program revitalisasi sekolah merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan. Karena itu, keterbukaan informasi publik, standar keselamatan kerja, serta kejelasan struktur pelaksana menjadi aspek penting yang patut diperhatikan oleh semua pihak terkait.
Hingga berita ini diterbitkan, tim JejakInformasiJabar.com masih menunggu klarifikasi dari kepala sekolah maupun pihak pelaksana kegiatan.
( F. BOY / Kaperwil provinsi Jabar )
