JEJAKINFORMASIJABAR.ID,GARUT- Bantuan perubahan dana hibah di tahun anggaran (TA) 2023 yang sudah salur kesalah satu yayasan di Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Provinsi jawa Barat, mangkrak.
Dugaan sementara terjadi nya mangkrak tersebut belum di konfirmasikan kepada yang bersangkutan yakni ketua yayasan (Ruslan )yang menerima salur anggaran bantuan hibah senilai Rp 1,4M (satu miliar empat ratus juta rupiah ).
Yayasan tersebut yakni bernama SUNDA RANCAGE GALURA yang beralamat di JL. MARIPARI KP. NAGRAK RT 002 RW 001 Desa Sukahaji, Kecamatan Sukawening, Kab. Garut, Provinsi Jawa Barat, dimana bantuan hibah berupa keuangan ini terdata dalam bentuk pengajuan pembangunan gedung MDTA yang bernama AL - ARFA. Namun apa yang terjadi, setelah dilakukan peninjauan tim Jijabar.id, bangunan tersebut dinilai mangkrak alias tidak tuntas.
Alih alih terjadi mangkrak, ketua yayasan (Ruslan)yang bertanggung jawab atas anggaran hibah 1,4 ini enggan memberikan keterangan kepada awak media di lokasi, detik demi detik awak media di hadap kan yang mengaku sebagai istri ketua yayasan dan memberikan arahan agar dilakukan koordinasi kepada Kepala Desa Sukahaji, " kebetulan bapak nya lagi berangkat pak, silahkan saja langsung temui kepala Desa pak", tandas nya.
Menurut keterangan dari warga setempat, pembangunan gedung pendidikan MDTA AL- ARFA senilai 1,4 M ini, tidak seluruh nya melibat kan warga di lingkungan dan hanya beberapa orang saja sebagian nya mengatakan tidak tahu menahu, dalam artian pembangunan tersebut terjadi mangkrak ulah pihak ke tiga, adapun tentang pembangunan MDTA AL-ARFA ini tidak di di ketahui oleh pihak lembaga RT 02 Desa Sukahaji, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut.
Tak cukup sampai di situ Tim Jijabar.id langsung berkoordinasi dengan Kepala Desa lewat WhustAap, dengan narasi proyek mangkrak, namun Kepala Desa Sukahaji tak memeberikan balasan yang tepat malah mereajeck saat di hubungi awak media, setelah nya awak media langsung menuju kantor Pemerintah Desa Sukahaji, dan bertemu sang Kepala Desa.
Awal nya sang Kepala Desa tidak mengakui tentang hubungan pembangunan MDTA mangkrak di Wilayahnya, "apa urusan nya sama saya, coba saja langsung tanyakan ke orang nya, jangan terus menerus diarahkan kepada saya", ungkap Kades.
namun setelah nya, diakui kepala Desa tentang adanya pengkondisian kepada sejumlah Wartawan dalam hal informasi, "ya memang dari awal awal saya pernah mengkoordinir misal kan untuk informasi kepada rekan rekan wartawan disini, setelah itu ga ada, nah kalo dilempar lempar kesaya terus, apa ususan nya", tutup nya.
Dalam hal ini, yang terlihat dan terpantau Jijabar.id telah terjadi sejumlah keganjalan yang dilakukan Ketua yayang tentang pembangunan hibah MDTA yang mangkrak ini, dimana pembangunan tersebut tidak di tuntas kan karena diduga anggaran nya di korupsi secara berjamaah.
(Tim Jijabar.id)
