Jejakinpormasijabar.id,Garut- Berawal dari adanya pengaduan dari sejumlah warga dan para wali murid yang mengeluhkan tentang adanya sebuah pembangunan gedung sekolah yang bersumber dari APBD Kabupaten Garut yang di duga di kerjakan asal asalan dan tidak sesuai dengan harapan para wali murid serta jauh dari bestek.
Hal itupun sangatlah mengundang kami awak media dari adanya keluhan para wali murid, untuk mencari tau tentang kebenaranya awak mediapun langsung chek lapangan tentang adanya pembangunan gedung sekolah yang bersumber dari APBD dengan pagu anggaran yang pantantis yakni Rp 186.000.000 ( seratus delapan puluh enam juta rupiah) namun dalam hal ini setelah kami chek di lokasi kepala sekolah lagi tidak berada di tempat dalam melakukan pengawasan dan di duga ada pembiaran.
Kamipun lanjut mencoba melakukan wawancara via seluler kepada kepala sekolah untuk meminta keterangan tentang pembangunan gedung sekolah tersebut dari mulai papan proyek, "papan proyeknya ada, ibu jangan menyerang, mangga ke CV nya aja temui yang tertera di papan proyek saya mah di sini sekedar mengawasi yang punya wewenang itu hanya CV dan pemenang tender", tandas Kepsek, kamis (16-05-2024).
Pembangunan gedung sekolah yang berlokasi di Wilayah Desa margamulya, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut yang dikerjakan CV.Athk sawargi menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) bersumber dari pendapatan APBD Kabupaten Garut tahun 2024 ini.
Namun mirisnya, gedung sekolah yang seharus di pelihara bersama (wali murid dan komite) agar menjadi kebanggaan warga masyarakat setempat dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan yang juga berkarakter, justru saat ini malah jadi santapan ulah para oknum yang tidak bertanggung jawab yakni, dikerjakan secara asal – asalan oleh CV. Athk sawargi.
Anehnya lagi, meski dikerjakan secara asal – asalan, Kepala sekolah dan Korwil Cisompet serta Dinas pendidikan Kabupaten Garut seolah menutup mata dan pembiaran tentang terjadinya sebuah pembangunan gedung sekolah yang di kerjakan pihak lain, padahal warga dan wali murid pun berhak atas gedung sekolah yang selama ini menjadi kebanggaan untuk pengerjaan pembangunan nya.
Terkait dengan itu, muncul dugaan dari kalangan warga masyarakat setempat bahwa kemungkinan ada konspirasi negatif para oknum pendidikan, oknum Kepala Sekolah serta oknum Dinas Pendidikan juga CV. Athk sawargi sehingga mereka membiarkan pembangunan asal yang diduga anggaranya menjadi bancakan semata.
Secara terpisah hal ini pun akan di lakukan wawancara dan meminta tanggapannya oleh awak media kepada PJ Bupati Garut agar tidak ada lagi kerobohan gedung sekolah seperti yang terjadi di tahun 2023 kemarin akibat ulah para mafia anggaran pendidikan.
( Iis )

