JEJAKINFORMASIJABAR.ID. GARUT- Sejumlah wali murid yang berada di lingkungan SMPS PERSADA, yang berada di Jalan pamalayan desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut saat ini tengah ricuh mempertanyakan tentang belumnya pencairan PIP reguler tahun 2024 ini.
Selain dari pada itu, para wali murid tersebut mengeluhkan tentang adanya pengumpulan buku rekening yang di simpan pihak sekolah, hal tersebut di ungkap wali murid saat di konfirmasi jejakinformasijabar.id, senin (10-06-2024), " Naha pak nya nu murangkalih abi mah da teaya wae, padahal tos ampir sasasih di kempel ken bukunateh da di sakolateh, tapi teaya wae dongkap", tandas nya wali murid yang enggan disebut namanya.
Sementara ini adanya pengakuan tentang pengumpulan buku rekening milik siswa/wi oleh pihak sekolah ini, tim jejakinformasi mengumpul sejumlah informasi dari narasumber lainnya, dan berdasarkan fakta serta pengakuam wali dan siswa yang bersekolah di SMP PERSADA mengaku hal yang serupa.
" Muhun pa memang teacan nampi tapi da nandatangan mah atos sareng buku na oge di pak guru", tandas wali murid, senin (10-06-2024), tak sampai di situ keesokan hari nya tim jejak informasi langsung mendatang pihak sekolah untuk dilakukan klarifikasi yang lebih tepat nya yakni kepala sekolah, adapun tentang adanya rumor pengumpulan buku rekening tersebut di akui pihak kepala sekolah, Asep, " jadi pihak sekolah ini menugas kan untuk mendampingi para wali murid tersebut pak, nah itu dilakukan untuk mengarah kan sehingga para orang tua itu menitip kan ", tandas Asep di ruang guru.
Dalam hal ini pihak terkait seperti operator sekolah SMP PERSADA, secara kebetulan lagi tidak berada di sekolah yang di kabarkan dalam kondisi kurang sehat, namun dalam hal ini kepala sekolah bergegas memberikan sebuah petunjuk untuk di lakukan klarifikasi langsung kepada wakil kepala yang bernama Iman yang selama ini mengurus tentang PIP.
" Pihak sekolah hanya menunggu konfirmasi dari pihak bank pak, karena PIP yang sekarang ini akan di ATM kan, dan pihak sekolah menunggu jadwal dari pihak bank", tandas Iman.
( A. Dinata )
