Notification

×

Iklan

Iklan

Miris, Dugaan Pungli Di Lingkungan Pendidikan di Wilayah Cisurupan Garut Menghantui Para Wali

Kamis, 11 Juli 2024 | 21:13 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-19T07:15:58Z


JEJAKINFORMASIJABAR.ID Seperti sudah menjadi tradisi musiman saat Penerima Peserta Didik Baru  (PPDB) atau pun kenaikan kelas para orang tua siswa harus merogoh kantong dalam dalam. Karna selalu ada pengeluaran tambahan untuk anaknya di sekolah. Seperti biyaya kenaikan kelas (Samen) sampai pembelian sampul rapot, sampul ijasah, baju olahraga, dan segaram batik. 



Seperti di kecamatan Cisurupan kabupaten Garut Jawa Barat . Di temukan di beberapa sekolah dasar negri (SDN) . Seperti di SDN 1 Situsari dan SDN 2 Situsari Terjadi pembelian sampul rapot  di setiap sekolah dengan harga 50.000 (Lima puluh ribu).


Kepala sekolah (Kepsek) Cucu Widaningsih S. Pd ketika di konfirmasi meng ia kan tentang terjadinya jual beli tersebut, "iya betul di sekolah SDN 2 Situsari untuk kelulusan (Samen) kemarin satu murid kena biaya 110.000 (Seratus sepuluh ribu rupiah). Biaya itu sudah hasil musyawaroh dengan parj orang tua siswa dengan komite sekolah, dan untuk sampul rapot itu harga nya 50.000 (Lima puluh ribu)", tandasnya. Kamis (11-07- 2024).


Salah satu orang tua siswa yang nama nya  tidak mau di tulis mengatakan.  Anak saya sekolah di SDN 2 Situsari dan untuk pembelian rapot itu sudah biasa dari tahun ke tahun pak ujarnya.


"Kalau anak saya sekolah di SDN 1 Situsari pak. Sama saja pak sudah menjadi hal yang lumrah , Anak saya juga sekolah di SDN 1 Situsari sama juga, beli sampul rapot dan bahkan anak saya sering beli buku  Lembar Kerja Siswa (LKS) dari harga 15.000 (Lima belas ribu) sampai harga 40.000 (Empat puluh ribu)", ungkapnya.


Merasa heran pak lanjut cetusnya, sekolah di negri seperti sekolah  di suwasta apa apa harus beli pak. Apa  lagi kemari acara kenaikan kelas pake biyaya juga, "sedangkan bpk anak anak lagi sulit mencari uang tandasnya dengan nada kesal.


Sampai berita ini di tayangkan pihak pengawas dan Korwil Cisurupan belum bisa di Kompirmasi.



(Hendra Irawan)
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×