Garut – jejakinformasijabar.com
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mekarmukti, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, terus menunjukkan kiprahnya dalam memperkuat ketahanan pangan desa. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp301 juta pada tahun 2025, BUMDes yang dipimpin Mimin Suminar (55) ini sukses menjalankan berbagai program di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Selasa (30/09/2025)
Langkah awal program dimulai dengan musyawarah bersama kelompok pelaku usaha pangan, sehingga kegiatan yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dampaknya langsung terasa, mulai dari bertambahnya lapangan pekerjaan, meningkatnya penghasilan warga, hingga hadirnya semangat gotong royong baru di desa.
“Alhamdulillah, masyarakat merasa sangat terbantu dengan adanya program ketahanan pangan ini. Mereka mendapat penghasilan sekaligus peluang usaha,” ujar Mimin Suminar, Ketua BUMDes Mekarmukti yang kini memasuki masa jabatan tiga tahun.
Tak hanya masyarakat, sejumlah pihak turut andil dalam mendukung suksesnya program, di antaranya kelompok tani, kelompok ternak, LPM, BPD, hingga pendamping desa. Meski begitu, Mimin mengakui masih ada tantangan besar yang dihadapi, terutama faktor alam.
“Perubahan iklim seperti kekeringan dan banjir kerap mengancam hasil panen. Namun kami tetap optimistis dengan solusi berbasis musyawarah dan kolaborasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mekarmukti, Juhana (52), mengapresiasi peran BUMDes dalam memberdayakan masyarakat.
“Program ini sangat membantu, terutama dalam bidang ketahanan pangan. Masyarakat bukan hanya diberdayakan, tapi juga mendapatkan penghasilan nyata,” ucapnya.
Kesan positif juga datang dari Pudin (33), salah satu warga Desa Mekarmukti yang ikut merasakan manfaat program.
“Saya pribadi sangat terbantu. Dulu susah mencari tambahan penghasilan, tapi sekarang dengan adanya program BUMDes, kami bisa ikut berusaha di bidang pertanian dan ternak. Ekonomi keluarga jauh lebih baik,” ungkapnya dengan penuh syukur.
Senada dengan itu, Sopiyan (40), warga lainnya, menuturkan bahwa program BUMDes telah membawa perubahan yang nyata di desanya.
“Kalau dulu banyak yang bingung harus bekerja apa, sekarang BUMDes memberi kesempatan. Saya bisa ikut beternak, hasilnya lumayan untuk kebutuhan sehari-hari. Program ini benar-benar membuka jalan baru bagi warga seperti saya,” katanya.
Juhana berharap keberlanjutan program ini bisa semakin kuat, sejalan dengan komitmen pengurus BUMDes untuk menjaga amanah yang diberikan pemerintah.
“Pengurus harus konsisten memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, sementara masyarakat juga harus mematuhi kesepakatan yang ada,” tambahnya.
BUMDes Mekarmukti kini menjadi contoh bagaimana desa dapat mandiri dan inovatif dalam mengelola potensi lokal. Harapan besar ke depan, pelaku usaha di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan bisa semakin makmur, sekaligus menjadikan Desa Mekarmukti sebagai desa tangguh pangan yang inspiratif. (F.BOY)
