JEJAKINFORMASIJABAR.ID.GARUT- Menjelang kemerdekan NKRI di bulan agustus tahun 2024 besok nampak nya, sebuah lembaga kesehatan yakni puskesmas sukamulya kecamatan sukaresmi, Kabupaten Garut, tak mengindah kan kibarnya bendera sangsaka merah putih, sehingga terkibar bendera yang nampak sudah usang dan lusuh di biarkan begitu saja di lingkungan puskesmas milik pemerintah
Dalam hal ini, kepala puskesmas Sukamulya Rustandi, ketika di Kompirmasi di ruang kerjanya menjelaskan tentang adanya bendera lusuh di lingkungan puskesmas sukamulya.
Jad di terkait bendera saat ini, ya saya minta maaf dengan ke lalaian ini semua dan ini murni ke teledoran saya, tapi saya juga tidak bermaksud untuk menghina simbol negara ini, dan terimakasih juga kepada rekan media sebagai kontrol sosial sudah mengingatkan saya, Insa Alloh untuk kedepan nya tidak akan terulang lagi dan bendra nya akan saya ganti dengan bendera yang baru", terimakasih. Tandas Rustandi.
Meski begitu, ungkapan yang di lontarkan kepala puskesmas tersebut tentang digantinya bendera lusuh yakni sudah terpantau beberapa pekan lalu namun tidak ada pergantian sama sekali sebelum kedatangan awak media Jejak Informasi Jabar
akui Rustandi bahwa hal ini sudah di konfirmasikan langsung terhadap anak kandung nya ketika pertama kedatangan awak media terkait bendera lusuh, yang dimana anak nya tersebut berprofesi sebagai pengacara, "saya juga sudah konsul tentang masalah ini, jadi hukum untuk pengibaran bendera sobek dengan tidak sengaja itu engga ada hukuman, dan saya juga punya teman yang tugas di Polsek Paling saya akan dapat teguran dari atasan saya saja", tandasnya Jum'at )26-07-2024).
Sebagai pejabat di pemerintah sudah pasti memiliki wawasan luas dan pemikiran yang tajam, dimana Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini wajib di jungjung tinggi dengan rasa hormat terhadap para pahlawan yang berjasa dan gugur di jaman era penjajahan masa silam, namun sampai saat ini masih banyak sejumlah oknum oknum pejabat atau pun para oknum oknum pegawai di institusi pemerintah masih saja kerap yang prilaku nya tidak menghargai para pejuang 45 untuk memerdekakan negara tercinta indonesia ini, yang di duga hanya menikmati hasil dari para pejujang NKRI.
Hendra Irawan
