Garut – jejakinformasijabar.com | BUMDes Keramat Hurip Desa Karyajaya, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, terus menunjukkan kiprahnya dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat. Dengan dasar pendirian melalui hasil Musyawarah Desa (Musdes) sebagai implementasi dari PP No. 11 Tahun 2021, BUMDes ini kini menjadi motor penggerak ekonomi desa yang semakin dirasakan manfaatnya oleh warga. Rabu (10/09/2025)
Tahun anggaran 2025, BUMDes Keramat Hurip mendapatkan penyertaan modal sebesar Rp 255.260.000 berdasarkan Peraturan Desa Nomor 3 Tahun 2025. Dana tersebut dialokasikan untuk berbagai program strategis di bidang ketahanan pangan, mulai dari jual beli gabah hasil petani, pemeliharaan itik, hingga produksi telur asin.
Ketua BUMDes Karyajaya, Tata Tahroni (51), menuturkan bahwa program yang dijalankan tidak hanya sekadar usaha, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi dengan masyarakat.
“Kami membentuk sub-unit usaha, dan dari situ melibatkan kelompok masyarakat baik dalam jual beli gabah, pemeliharaan itik, maupun produksi telur asin. Harapannya, semua lini bisa mendapat manfaat nyata,” jelas Tata.
Manfaat program ini pun sudah mulai dirasakan. Para petani lebih mudah menjual hasil panennya ke BUMDes dengan sistem kemitraan, sementara masyarakat umum bisa membeli beras langsung dari unit usaha BUMDes. Selain itu, sebagian warga juga mendapat penghasilan tambahan dengan menjadi pemelihara itik.
Meski begitu, Tata tidak menutup mata terhadap tantangan yang ada. Menurutnya, kesadaran masyarakat tentang fungsi dan peran BUMDes masih perlu ditingkatkan.
“Solusinya kami lakukan secara bertahap dengan memberikan pemahaman, juga memperkuat kapasitas manajemen lewat belajar bersama dan konsultasi dengan pendamping maupun sesama pelaku BUMDes,” tambahnya.
Kepala Desa Karyajaya, Mamat Hidayat, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja BUMDes Keramat Hurip.
“Kami sangat mengapresiasi langkah BUMDes Keramat Hurip yang bisa menggerakkan potensi desa. Semoga program ini terus berkembang dan masyarakat makin merasakan manfaatnya, khususnya dalam bidang ketahanan pangan,” ujar Kades.
Respon masyarakat pun cukup baik, walaupun belum menyeluruh. Salah satu warga, Cucu (49), mengaku merasakan manfaat dari program BUMDes.
“Alhamdulillah sekarang lebih mudah untuk menjual hasil panen, dan ada juga warga yang bisa ikut usaha pemeliharaan itik. Semoga program ini bisa terus berjalan dan makin besar,” ungkapnya.
Tata Tahroni berharap program ketahanan pangan ini bisa berkesinambungan dan terus mendapat dukungan dari semua pihak.
“Mudah-mudahan setelah masyarakat memahami manfaatnya, program ini bisa terus berlanjut. Kami juga berterima kasih kepada pemerintah desa atas dukungan penuh terhadap keberlangsungan usaha BUMDes,” pungkasnya.
Dengan langkah nyata ini, BUMDes Keramat Hurip Karyajaya membuktikan bahwa ketahanan pangan bukan sekadar slogan, melainkan gerakan bersama yang melibatkan pemerintah desa, BUMDes, dan masyarakat untuk menciptakan kemandirian desa yang lebih sejahtera. ( F.BOY )
