Notification

×

Iklan

Iklan

BUMDes Munji Karangtengah Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Ikan Nila

Senin, 08 September 2025 | 04:19 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-09T10:27:01Z
Garut – jejakinformasijabar.com | Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut kini punya gebrakan baru lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Munji Karangtengah. Sejak berdiri pada Februari 2022 melalui musyawarah desa dan ditetapkan lewat Perdes No. 2 Tahun 2022, BUMDes ini mulai serius menggarap program ketahanan pangan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Senin (08/09/2025)

Tahun 2025 ini, BUMDes Munji Karangtengah mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp226,29 juta. Dana tersebut difokuskan untuk mendukung ketahanan pangan dengan melibatkan kelompok petani dan pelaku usaha perikanan. Program andalannya? Budidaya ikan nila di dua dusun yang digarap bersama masyarakat.

Menurut Roni Rustandar, Ketua BUMDes Munji Karangtengah, program ini bukan sekadar proyek seremonial. Mekanisme pelaksanaannya dimulai dari observasi lapangan oleh tim RKPDes, lalu dibahas dalam musyawarah bersama kelompok tani dan pelaku usaha perikanan.

“Prinsipnya, kami ingin memberdayakan masyarakat sesuai potensinya. Dari sini, lahir peluang kerja baru dan usaha yang bisa terus dikembangkan,” jelas Roni Rustandar.

Masyarakat pun mulai merasakan manfaatnya. Selain terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan, warga juga mendapat peluang usaha dan tambahan pendapatan dari sektor perikanan.

Salah seorang warga, Rizal, mengaku merasakan langsung manfaat program ini.
“Alhamdulillah, dengan adanya program budidaya ikan nila dari BUMDes, kami punya tambahan penghasilan. Tidak hanya itu, kebutuhan pangan juga lebih mudah terpenuhi. Harapannya, ke depan BUMDes bisa terus berinovasi dan membuka lapangan kerja lebih banyak lagi bagi warga desa,” ungkap Rizal.

Meski begitu, perjalanan program tidak selalu mulus. Tantangan terbesar adalah mencari bibit ikan nila yang unggul dan memastikan hasil panen bisa dipasarkan dengan baik.

“Solusinya, kami selektif mencari supplier yang ahli di bidang perikanan. Selain itu, kami juga menjalin kemitraan dengan pihak pendamping hingga pasca panen,” tambah Roni Rustandar.

Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari Kepala Desa, BPD, LKD, PLD, hingga pengurus BUMDes sendiri. Ke depan, Roni Rustandar berharap program ketahanan pangan bisa terus berlanjut dan diperluas.

“Kami ingin mengoptimalkan minimal 20% dana desa untuk program ketahanan pangan. Bukan hanya ikan, tapi juga pertanian dan peternakan. Harapannya, masyarakat bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan, sekaligus meningkatkan kualitas gizi, terutama untuk anak-anak dan ibu hamil,” ujarnya.

Aang Nazarudin, Kepala Desa Karangtengah, pun menegaskan bahwa sinergi adalah kunci. Partisipasi aktif masyarakat, penguatan kelembagaan desa, serta dukungan dari pemerintah daerah akan menjadi modal penting agar program ini berkelanjutan.

BUMDes Munji Karangtengah juga punya target jangka panjang: mendorong kolaborasi dengan MBG (Mitra Binaan Garut) untuk memperluas jaringan usaha. Tak hanya itu, BUMDes optimistis bisa meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) lewat program-program yang berbasis potensi lokal.

“Pesan kami sederhana: mari tetap solid dan bersinergi. Harapannya, BUMDes ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa, meningkatkan PADes, dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan,” pungkas Roni Rustandar.

Dengan semangat gotong royong, Desa Karangtengah perlahan membuktikan bahwa program ketahanan pangan bukan sekadar wacana. Dari kolam-kolam nila yang dikelola bersama, harapan kemandirian pangan desa kini mulai terwujud. ( F. BOY )

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×